Senin, 30 April 2012


 Manusia Sebagai Makhluk Sosial Yang Berbudaya

1    1.  Makhluk Sosial
Manusia selain sebagai makhluk individu, juga berperan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga terciptalah sebuah kehidupan yang damai. Menurut Aristoteles, makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia tidak akan sanggup hidup sendiri karena antara satu manusia dengan manusia yang lain saling bergantungan atau saling membutuhkan. Dalam struktur sosial, salah satu bagian yang sangat penting adalah sistem kekerabatan. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Sistem kekerabatan inilah yang menjadi awal dari tumbuhnya budaya.
2.                  Budaya atau kebudayaan
Berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
3.                   Manusia Sebagai Makhluk Sosial Yang Berbudaya
Dalam kehidupan sebagai makhluk sosial yang berbudaya, manusia hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain haruslah didasari dengan budi dan akal yang dimiliki. Aspek ini turut menentukan perilaku komunikatif diantara keduanya.
Tujuan Tuhan Menciptakan Manusia

Menurut saya, Jika Allah menciptakan segala sesuatu pasti mempunyai tujuan, termasuk kita sebagai manusia. Seseorang yang menciptakan alat/mesin, menginginkan alat itu bisa berfungsi seperti tujuan diciptakan.
Jika alat itu tidak berfungsi seperti tujuan diciptakan maka si pencipta akan kecewa. Demikian juga Allah menciptakan manusia menginginkan supaya manusia hidup sesuai dengan maksud dan tujuan Allah.
Tujuan utama Allah menciptakan manusia adalah mempermuliakan namaNya.
Tujuan lain Allah menciptakan manusia adalah supaya manusia menemukan kebahagian di dalam hidupnya. Sebab tidak mungkin Allah menginginkan manusia hidup di dalam penderitaan.
                                                             PERILAKU SOSIAL
Pengertian Perilaku Sosial
Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia (Rusli Ibrahim, 2001). Sebagai bukti bahwa manusia dalam memnuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain.Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya.  Artinya bahwa kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup bermasyarakat.Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey (1982) dalam Rusli Ibrahim (2001), perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain (Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001). Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain.Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara di pihak lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin mencari untung sendiri.Sesungguhnya yang menjadi dasar dari uraian di atas adalah bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial (W.A. Gerungan, 1978:28). Sejak dilahirkan manusia membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memuhi kebutuhan biologisnya. Pada perkembangan menuju kedewasaan, interaksi sosial diantara manusia  dapat merealisasikan kehidupannya secara individual.  Hal ini dikarenakan jika tidak ada timbal balik dari interaksi sosial maka manusia tidak dapat merealisasikan potensi-potensinya sebagai sosok individu yang utuh sebagai hasil interaksi sosial.  Potensi-potensi itu pada awalnya dapat diketahui dari perilaku kesehariannya. Pada saat bersosialisasi maka yang ditunjukkannya adalah perilaku sosial. Pembentukan perialku sosial seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Pada aspek eksternal situasi sosial memegang pernana yang cukup penting. Situasi sosial diartikan sebagai tiap-tiap situasi di mana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain (W.A. Gerungan,1978:77). Dengan kata  lain setiap situasi yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dapatlah dikatakan sebagai situasi sosial. Contoh situasi sosial misalnya di lingkungan pasar, pada saat rapat, atau dalam lingkungan pembelajaran pendidikan jasmani.


MANUSIA BERBUDAYA
Budaya itu adalah Budaya atau kebudayaan  kata yang berasal dari bahasa Sanskertayaitu buddhayah, yang  merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggriskebudayaan disebutculture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia ( menurut Wikipedia).
Sedangkan Budaya menurut istilah adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dan manusia berbudaya adalah manusia yang memiliki perilaku dan tingkah laku yang berakal budi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Manusia berbudaya juga dapat diartikan sebagai manusia yang dalam kehidupannya berperilakuan baik, bermoral, sopan dan santun terhadap sesama manusia atau mahluk ciptaan tuhan.
Perilaku manusia berbudaya adalah perilaku yang dijalankan sesuai dengan moral, norma-norma yang berlaku dimasyarakat, sesuai dengan perintah di setiap agama yang diyakini, Dan sesuai dengan hukum Negara yang berlaku. Dalam berperilaku, manusia yang berbudaya tidak menjalankan sikap-sikap atau tindakan yang  menyinpang dari peraturan-peraturan baik berupa norma- norma yang ada di masyarakat maupun hokum yang berlaku.
Oleh karena itu sifat manusia yang berbudaya itu yang harus dimiliki setiap manusia khususnya bangsa Indonesia yang dikenali sebagai Negara yang besar dengan banyaknya budaya yang dimiliki. Jadilah manusia yang  memiliki budaya yang tinggi yang menjadikan manusia tersebut sebagai manusia yang berbudaya dan tentu manusia yang berbudaya itu pasti juga manusia yang berpendidikan, akan tetapi sebaliknya manusia yang berpendidikan itu belum tentu dia manusia yang berbudaya. Banyak contoh di negara ini manusia yang pintar atau berpendidikan yang melakukan banyak tindak kejahatan atau menyimpang contohnya seperti korupsi. Itu semua terjadi karena mereka tidak menjadi manusia yang berbudaya Dan akibatnya mereka tidak memiliki moral, kejujuran, Dan rasa tanggung jawab. 
Karena itu jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi manusia yang berbudaya maka masyarakat akan memiliki sikap yang berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam menjalani kehidupan diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia yang berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar yang memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat. sumber : mediaamirulindonesia

Minggu, 22 April 2012

ENGLISH OF BUSINESS 2 (Softskill_Meeting 3)

1. Which of the following is NOT true?

a) Winners placed olive wreaths on their own heads.

b) The games were held in Greece every four years.

c) Battles were interrupted to participate in the games.

d) Poem glorified the winners in song.

The answer: c) Battles were interrupted to participate in the games. Because it is described in paragraph; “The contest coincided with religious festivities and constituted an all-out effort on the part of the participants to please the gods”.

2. The word “elite” in line 5 is closest in meaning to…

A. aristocracy

B. Brave

C. intellectuals

D. muscular

Answer : A. aristocracy

Reason : because elite and aristocracy have the same meaning that is “pilihan”.

3. Why were the Olympic Games held?

The answer is : B. To honor Zeus

The reason : because In 776 B.C, the first Olympics Games were held at the foot of Mount Olympus to honor the Greeks’ chief god, Zeus. (look at the first paragraph and the first sentence)

4. Approximately how many years ago did these games originate?

a) 800 years.

b) 1200 years.

c) 2300 years.

d) 2800 years.

The answer : d) 2800 years. Because the first year the Olympic Games held in 776 BC until now 2012, so the Olympic Games happen since 2012 + 776 = 2788 years or approximately 2800 years ago.

5. What conclusion can we draw about the ancient Greeks?

A. They were pacifists

B. They believed athletic events were important

C. They were very simple

D. They couldn’t count, so they used “Olympiads” for dates

Answer : B. They believed athletic events were important

Reason : because in the article there sentence : The Greeks emphasized physical fitness and strength to their education of youth. So they believed athletic were important

6. What is the main idea of this passage?

The answer is : A. Physical fitness was an integral part part of the lives of the ancient Greeks

The reason : because the Greeks emphasized physical fitness and strength in their education of youth. (look at the first paragraph and the fourth sentence)

7. In line 14, the word “deeds” is closest in meaning to….

a) Accomplishments.

b) Ancestors.

d) Documents.

d) Property.

The answer: a) Accomplishments. Because the meaning of deeds is the “tindakan or perbuatan”. In a sentence or it can be too are defined by accomplishments that is literally meant “penyelesaian, prestasi, or kemahiran”.

8. Which of the following was ultimately required of all athletes competing in the Olympics?

A. They must have completed military service.

B. They had to attend special training sessions

C. They had to be Greek males with no criminal record

D. They had to be very religious

Answer : C. They had to be Greek males with no criminal record

Reason : because there sentence : but the later games were open to all free Greek males who had no criminal record. So the right answer is C.

9. The word “ halted” in line 16 means most nearly the same as…

The answer is : C. Curtailed

The reason : because if interpreted in Indonesian language, the word “halted” means “dihentikan, berhenti” so the most nearly same of meaning is the word “curtailed” which means “dikurangi, dibatasi”.

10. What is an “Olympiad”?

a) The time it took to finish the games.

b) The time between games.

c) The it took to finish a war.

d) The time it took the athletes to train.

The answer: b) The time between games. Because the synonym of Olympiad is the modern revival of the ancient games held once every four years in a selected country. So, an Olympiad it could also be interpreted as the time between games.

STYLISTIC PROBLEMS

1. The defendant refused to answer the prosecutor’s questions…..

A. Because he was afraid it would incriminate him

B. For fear that they will incriminate him

C. Because he was afraid that his answers would incriminate him

D. Fearing that he will be incriminated by it

Option A is wrong because the subject like “he” cannot be represented with pronoun it, so this antecedent of pronouns is didn’t match.

Option B is wrong because the subject is singular but the pronoun they is plural, so this antecedent of pronouns is didn’t match.

Option C is right because the subject like “he” can represented with pronouns his, so this antecedent of pronouns is match. And for the sequence of tenses is match which the tenses is simple past tense and past future.

Option D is wrong because the sentence is don’t have second subject so this is didn’t called antecendent.

2. Mrs.Walker has returned…..

A. A wallet back to its original owner

B. To its original owner the wallet

C. The wallet to its originally owner

D. The wallet to its original owner

Answer : D. The wallet to its original owner

Reason : because if we translate in Indonesian answer D means : Mrs walker telah mengembalikan dompet itu ke pemilik aslinyai, that the most compatible.

3. The hospital owes _____ for the construction of the new wing.

a) The government twenty million dollars.

b) For the government twenty million dollars.

c) To the government twenty million dollars.

d) Twenty million of dollars to the government

The answer: d) Twenty million of dollars to the government. Because, in the question above in Indonesian mean is “Rumah sakit berhutang dua puluh juta dollar pada pemerintah untuk membangun cabang yang baru”. There is a complete independent and dependent clause.

4. Sarah…..that she could not attend classes next week

A. Told to her professors

B. Said her professors

C. Told her professors

D. Is telling her professors

Answer : D. Is telling her professors

Reason : the sentence is present continuous. Is telling her professors is present countinous tense. So the most compatible answer is D.

5. The artist was asked to show some paintings at the contest because…

A. He painted very good

B. They believed he painted well

C. Of their belief that he was an good artist

D. The judges had been told of his talents

Option A is wrong because the structure of sentence is incorrect.

Option B is wrong because have double pronoun like “they” and “he”.

Option C is wrong because have double pronoun like “their” and “he”.

Option D is right because the sequence of tenses is match which have past tense and past perfect continous.


Note: each option is represented by a different color

Red = option A

Yellow = option B

Green = option C

Blue = option D

6. If motorists do not observe the traffic regulations, they will be stopped, ticketed, and have to pay a fine.

The incorrect answer : D. have to pay a fine

Because this sentence is parallelism so must change with the word “fined”.

Correction : If motorists do not observe the traffic regulations, they will be stopped, ticketed, and fined.

7. Fred, who usually conducts the choir rehearsals, did not show up last night because he had an accident on his way to the practice.

The incorrect answer : C. had

The correct answers: Fred, who usually conducts the choir rehearsals, did not show up last night because he had had an accident on his way to the practice.

The reason: We should use the past perfect tense to emphasize that an action in the past finished before another action in the past started. And the accident is already happen before he show up conducts the choir rehearsals (s + had + verb 3).

8. A short time before her operation last month , Mrs.Carlyle dreams of her daughter who lives overseas.

The incorrect answer : C. dreams

Correction :

A short time before her operation last month , Mrs.Carlyle had dreamed of her daughter who lives overseas.

Reason :

we must change dreams to dreamed. Because the sentence is past perfect tense

9. The atmosphere in Andalucia is open, warm, and gives a welcome feeling to all who have the good fortune to visit there.

The incorrect answer : B. gives a welcome feeling

Because this sentence is parallelism and have adjective, so must change with adjective too with the word “welcome”.

Correction : The atmosphere in Andalucia is open, warm, and welcome to all who have the good fortune to visit there.

10. Some of the people were standing in the street watched the parade, while others were singing songs.

The incorrect answer : C. watched

The correct answer: Some of the people were standing in the street watching the parade, while others were singing songs.

The reason: Because of this sentence, then the past participle verb use verb-ing, so changed to watching (verb-ing).

Selasa, 10 April 2012

English of Bussiness 2 (tulisan)

Nama : Apriani Rejeki
NPM : 23209550
Kelas : 3EB14


History of TOEFL

The Test of English as a Foreign Languagae (TOEFL) is the standardized test by which the English-language skills of non-native speakers are evaluated. The test is required by most colleges and some employers to make sure students and employees are capable of handling the linguistic challenges of cultural immersion. The test is designed by the Center for Applied Linguistics and administered by the Educational Testing Service.

Background
1. Based in Washington, D.C., the Center for Applied Linguistics (CAL) is a nonprofit organization committed to researching the relationship between language and culture. Founded in 1959, its first director was Charles A. Ferguson (1921-1998), who had administered similar programs in the Middle East and taught as a professor at Harvard University. Ferguson guided the center to develop practical solutions for the applied language and literacy concerns of international and national governments.

Origin
2. One of Ferguson’s earliest projects was to develop a test that would quantify the command of the language that ESL (English-as-a-Second-Language) students and government employees had. Ferguson and fellow applied linguistics researchers developed the TOEFL test for the first five years of the CAL. In 1964, the first official TOEFL test was taken at the center.

Development
3. Since the late 1960s, the TOEFL test has been administered by the Educational Testing Service (ETS), an international standardized-testing organization. According to ETS, between 1964 and 2008, 24 million people, largely international students, have taken the test. Introduced in 2005, the Internet-based test has replaced the computer-based and paper-based formats, with the computer-based results ruled no longer valid as of 2006.

Organization
4. Since the early 1970s, the 15-member TOEFL board has dealt with specific problems regarding the organization. This board is comprised of educators and government and industry representatives who are involved in international education. A board of 12 language specialists form the TOEFL Committee of Examiners, which addresses any concerns with the test’s content and methodology, keeping the test valid.

Composition of Test
5. Since 1998, the paper test has been made up of 30 listening-based questions, 40 “written-expression” questions, 50 reading-comprehension questions, and a 300-word essay. The Internet-based test includes four sections: answering questions on a 700-word passage and questions on 30 minutes of an audio sample, as well as six speaking and written-composition tasks. The Internet-based test has also implemented tables and other formats into the test.

When applying to schools and for jobs, international students and businesspeople must often take the Test of English as a Foreign Language (TOEFL) to prove their proficiency. The test has been around for nearly half a century, taking several different forms before arriving at the version test-takers see today. Knowing the history of TOEFL can help students understand the nature of the test, how it is scored, and how their score compares to those of past test-takers.
1. Paper-Based Test
From 1964 until 1998, test-takers took the TOEFL paper-based test, which was given like a traditional exam. This test was originally based on discrete-point testing, which tests one particular area of language knowledge per question and extrapolates a score that gives an overall view of the student’s level. The paper-based test was scored from 310 to 677. However, as linguistic models changed, the Educational Testing Service (ETS), which administers the TOEFL, decided to change the test format as well.
Computer-Based Test
Started in 1998, the computer-based TOEFL test kept some discrete-point questions, but also tested vocabulary and other skills directly. The computer-based test worked on an adaptive model: the questions a student saw depended on his answers to the first question in a given section. If he got the first few questions wrong, he would receive easier questions and thus a lower score. The computer-based test was scored on a scale of 0 to 300 points.
Internet-Based Test
In 2005, ETS began to phase out the computer-based test in favor of the current Internet-based test. This test contains no discrete-point questions and is not adaptive: all students see the same questions, regardless of whether or not they answer the first questions correctly. The TOEFL Internet-based test appeared first in the United States, Canada, France, Germany and Italy in 2005, before gradually spreading to other parts of the world in 2006. It is scored on a scale of 0 to 120.
TOEFL Today
Today, the TOEFL is broken down into four sections, designed to measure the test-taker’s skills in reading, listening, writing and speaking. Each section is scored on a scale of 0 to 30, for a maximum total of 120 points. The paper-based test is still available in some parts of the world; however, the Internet-based test is much more common and more widely accepted.
The Test of English as a Foreign Language, or TOEFL (pronounced /ˈtoʊfəl/ TOH-fəl), evaluates the ability of an individual to use and understand English in an academic setting. It sometimes is an admission requirement for non-native English speakers at many English-speaking colleges and universities. Additionally, institutions such as government agencies, licensing bodies, businesses, or scholarship programs may require this test. A TOEFL score is valid for two years and then will no longer be officially reported[1] since a candidate’s language proficiency could have significantly changed since the date of the test.[citation needed] Colleges and universities usually consider only the most recent TOEFL score.
The TOEFL test is a registered trademark of Educational Testing Service (ETS) and is administered worldwide. The test was first administered in 1964 and has since been taken by more than 23 million students. The test was originally developed at the Center for Applied Linguistics under the direction of Stanford University applied linguistics professor Dr. Charles A. Ferguson.[2]
Policies governing the TOEFL program are formulated with advice from a 16-member board. Board members are affiliated with undergraduate and graduate schools, 2-year institutions and public or private agencies with an interest in international education. Other members are specialists in the field of English as a foreign or second language.
The TOEFL Committee of Examiners is composed of 12 specialists in linguistics, language testing, teaching or research. Its main responsibility is to advise on TOEFL test content. The committee helps ensure the test is a valid measure of English language proficiency reflecting current trends and methodologies.
TOEFL stands for Test Of English as a Foreign Language. The TOEFL was introduced in the 1960ies by ETS — Educational Testing Services. Now, almost 800,000 people take the TOEFL exam every year worldwide.
You probably know that a growing number of universities and colleges offer courses and academic study programs in English so if you want to enrol in one of them you must have a good command of the English language. This is where the TOEFLcomes into play. It is the most widely used academic English proficiency test in the world. Thousands of colleges and universities use the TOEFL to test and evaluate the English language competency of their students and academic personnel.
In addition, many government agencies, sponsoring institutions and other authorities require TOEFL scores.
The TOEFL test measures English language proficiency in these three disciplines: reading, listening and writing. In most regions of the world you can take the TOEFL on a computer.


Terjemahan
Tes TOEFL bahasa Inggris sebagai uji Bahasa Asing (TOEFL) adalah standar yang oleh kemampuan bahasa Inggris-bahasa non-penutur asli dievaluasi. Pengujian diperlukan oleh sebagian besar perguruan tinggi dan beberapa pengusaha untuk membuat siswa yakin dan staf mampu menangani tantangan linguistik perendaman budaya. Tes ini dirancang oleh Pusat Linguistik Terapan dan dikelola oleh Educational Testing Service.

Latar Belakang
Berbasis di Washington, DC, Pusat Linguistik Terapan (CAL) adalah sebuah organisasi nirlaba yang berkomitmen untuk meneliti hubungan antara bahasa dan budaya. Didirikan pada tahun 1959, direktur pertama adalah Charles A. Ferguson (1921-1998), yang telah diberi program serupa di Timur Tengah dan mengajar sebagai profesor di Universitas Harvard. Ferguson dipandu pusat untuk mengembangkan solusi praktis untuk menerapkan masalah bahasa dan keaksaraan pemerintah internasional dan nasional

Asal
2. Salah satu proyek awal Ferguson adalah untuk mengembangkan tes yang akan mengukur bahasa perintah yang ESL (Bahasa Inggris-as-a-Second-Language) mahasiswa dan pegawai pemerintah memiliki. Ferguson dan sesama peneliti dikembangkan linguistik terapan tes TOEFL selama lima tahun pertama, CAL. Pada tahun 1964, tes TOEFL resmi pertama diambil di pusat.

Pengembangan

3. Sejak akhir 1960-an, tes TOEFL telah dikelola oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah organisasi standar pengujian internasional. Menurut ETS, antara 1964 dan 2008, 24 juta orang, sebagian besar siswa internasional, telah mengambil tes. Diperkenalkan pada tahun 2005, ujian berbasis internet telah menggantikan format berbasis komputer dan berbasis kertas, dengan hasil yang berbasis komputer diperintah tidak lagi berlaku pada tahun 2006.


Organisasi

4. Sejak awal 1970-an, dewan 15-anggota TOEFL telah menangani isu-isu spesifik mengenai organisasi. Dewan ini terdiri dari pendidik dan wakil dari pemerintah dan industri yang terlibat dalam pendidikan internasional. Sebuah dewan bahasa bentuk 12 spesialis Komite TOEFL Penguji, yang membahas segala keprihatinan dengan konten pengujian dan metodologi, memelihara tes yang valid.


Komposisi Uji
5. Sejak tahun 1998, tes kertas telah terdiri dari 30 pertanyaan berdasarkan mendengarkan, 40 “ditulis-ekspresi” pertanyaan, pertanyaan membaca 50 pemahaman, dan esai 300-kata. ujian berbasis internet meliputi empat bagian: menjawab pertanyaan pada kata 700-dan pertanyaan sekitar 30 menit dari sampel audio, dan enam berbicara dan menulis tugas-komposisi. ujian berbasis internet juga telah mengimplementasikan tabel dan format lain untuk menguji. Bila Anda menerapkan ke sekolah-sekolah dan pekerjaan, siswa internasional dan pengusaha seringkali harus mengambil Test Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (TOEFL) untuk membuktikan kemampuan mereka. Tes telah ada selama hampir setengah abad, mengambil berbagai bentuk sebelum tiba di versi uji-taker lihat sekarang. Mengetahui sejarah TOEFL dapat membantu siswa memahami sifat pengujian, bagaimana mencetak, dan bagaimana nilai-nilai mereka dibandingkan dengan orang-orang dari pengambil-tes terakhir.
1.-Test Kertas dari tahun 1964 sampai tahun 1998, pengambil tes untuk mengambil kertas tes TOEFL, yang diberikan sebagai review tradisional. Tes ini awalnya didasarkan pada tes diskrit-titik, yang tes bidang tertentu dari pengetahuan tentang masalah dan ekstrapolasi skor yang memberikan gambaran tingkat pelajar. Uji kertas mencetak 310-677. Namun, seperti pola linguistik berubah, Educational Testing Service (ETS), yang mengelola TOEFL, memutuskan untuk mengubah format ujian. Komputer Berbasis Pengujian dimulai pada tahun 1998, komputer TOEFL menyimpan beberapa masalah diskrit titik, namun juga diuji kemampuan kosakata dan lainnya secara langsung. Pengujian bekerja pada sebuah model komputer adaptif: masalah melihat seorang siswa tergantung pada jawaban untuk pertanyaan pertama dalam bagian yang diberikan. Jika ia memiliki beberapa pertanyaan pertama salah, ia akan menerima pertanyaan-pertanyaan lebih mudah dan karena itu skor yang lebih rendah. Komputer uji ditempatkan pada skala 0-300 poin.
Ujian berbasis internet di tahun 2005, ETS mulai bertahap pengujian berbasis komputer yang mendukung tes saat ini berbasis internet. Tes ini tidak mengandung pertanyaan diskrit-point dan tidak adaptif: semua siswa melihat pertanyaan yang sama, terlepas dari apakah atau tidak mereka menjawab pertanyaan pertama dengan benar. Berbasis Internet tes TOEFL muncul pertama di Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jerman dan Italia pada tahun 2005, sebelum secara bertahap menyebar ke bagian lain dunia pada tahun 2006. Ini adalah mencetak pada skala 0 hingga 120. Hari ini Hari ini TOEFL, TOEFL dibagi menjadi empat bagian, yang dirancang untuk mengukur keterampilan-test takers dalam membaca, mendengar, menulis dan berbicara. Setiap bagian dinilai pada skala 0 hingga 30, dengan total maksimum 120 poin. Kertas uji berbasis masih tersedia di beberapa bagian dunia, tapi ujian berbasis internet jauh lebih umum dan lebih luas diterima.
Test Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing, atau TOEFL (diucapkan / toʊfəl / Toh-fəl), mengevaluasi kemampuan individu untuk menggunakan dan mengerti bahasa Inggris dalam suasana akademik. Kadang-kadang adalah persyaratan untuk bisa masuk non-penutur asli bahasa Inggris di universitas-universitas dan universitas berbahasa Inggris banyak. Selain itu, lembaga-lembaga seperti instansi pemerintah, lisensi, bisnis, atau program beasiswa mungkin memerlukan tes ini. Nilai TOEFL berlaku selama dua tahun dan kemudian tidak akan lagi secara resmi dilaporkan [1] sejak kemampuan bahasa calon dapat secara signifikan berubah sejak tanggal tes [rujukan?]. Perguruan tinggi dan universitas biasanya mempertimbangkan hanya skor TOEFL yang paling baru. TOEFL adalah merek dagang terdaftar dari Educational Testing Service (ETS) dan diberikan di seluruh dunia. Tes ini pertama kali diberikan pada tahun 1964 dan sejak itu telah diambil oleh lebih dari 23 juta siswa. Tes awalnya dikembangkan di Pusat Linguistik Terapan di Stanford University di bawah arahan diterapkan profesor linguistik Dr Charles A. Ferguson
Kebijakan yang mengatur program TOEFL yang dirumuskan dengan saran dari dewan 16-anggota. anggota Dewan berafiliasi dengan sekolah sarjana dan pascasarjana, lembaga 2-tahun dan lembaga publik atau swasta dengan suatu kepentingan dalam pendidikan internasional. Anggota lain adalah spesialis dalam bidang bahasa Inggris sebagai bahasa asing atau kedua. Komite TOEFL Penguji terdiri dari 12 spesialis dalam linguistik, pengujian bahasa, pengajaran atau penelitian. Tanggung jawab utamanya adalah untuk memberikan saran tentang isi tes TOEFL. Komite ini membantu untuk memastikan tes yang valid adalah ukuran kemampuan Bahasa Inggris untuk mencerminkan tren saat ini dan metodologi.
TOEFL adalah Test Of English as a Foreign Language. TOEFL diperkenalkan di 1960ies oleh ETS – Pendidikan Layanan Pengujian. Sekarang, hampir 800.000 orang mengambil ujian TOEFL setiap tahun di seluruh dunia. Anda mungkin tahu bahwa semakin banyak universitas dan perguruan tinggi menawarkan kursus dan kursus akademis dalam bahasa Inggris, jadi jika anda ingin mendaftar di salah satu dari mereka Anda harus memiliki bahasa Inggris yang baik. Ini adalah tempat TOEFL datang ke dalam bermain. Ini adalah tes akademik kemahiran bahasa Inggris yang paling banyak digunakan di dunia. Ribuan perguruan tinggi dan universitas menggunakan TOEFL untuk menguji dan mengevaluasi kompetensi bahasa Inggris siswa dan tenaga akademik. Selain itu, banyak instansi pemerintah, badan-badan sponsor dan otoritas lainnya memerlukan nilai TOEFL. tes TOEFL mengukur kemampuan bahasa Inggris di ketiga disiplin: membaca, mendengar dan menulis. Di sebagian besar wilayah di dunia, Anda bisa mengambil TOEFL pada sebuah komputer.


Bahasa Inggris Merupakan Bahasa Dunia

Like it or not, English has been agreed upon by the world as an international language, the language of communication and technology. Therefore, if you want to “be part” of the world, English is a requirement

Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa yang berasal dari Inggris, merupakan bahasa utama di Britania Raya (termasuk Inggris), Amerika Serikat, serta banyak negara lainnya, dan termasuk rumpun bahasa Jermanik Barat. Bahasa ini berawal dari kombinasi antara beberapa bahasa lokal yang dipakai oleh orang-orang Norwegia, Denmark, dan Anglo-Saxon dari abad ke-6 sampai 10. Lalu pada tahun 1066 dengan ditaklukkan Inggris oleh William the Conqueror, sang penakluk dari Normandia, Perancis Utara, maka bahasa Inggris dengan sangat intensif mulai dipengaruhi bahasa Latin dan bahasa Perancis. Dari seluruh kosakata bahasa Inggris modern, diperkirakan ±50% berasal dari bahasa Perancis dan Latin.


Sejarah Bahasa Inggris
Perkembangan bahasa Inggris biasa dibagi menjadi tiga masa:

Bahasa Inggris Kuno atau bahasa Anglo-Saxon, 700 – 1066
Bahasa Inggris Tengahan, antara 1066 – 1500
Bahasa Inggris Baru, mulai dari abad ke 16

Bahasa–bahasa kerabat
Bahasa Inggris tergolong rumpun bahasa Jermanik, dan terutama dari cabang Jermanik Barat. Kerabat terdekatnya adalah bahasa Friesland. Selain itu bahasa Belanda (termasuk pula bahasa-bahasa Jerman hilir lainnya) juga masih dekat. Bahasa Jerman (Bahasa Jerman hulu) agak lebih jauh lagi.
Tetapi dari semua bahasa Jermanik, bahasa Inggris adalah bahasa yang paling lain secara tatabahasa dan kosakata. Kosakata bahasa Inggris banyak dipengaruhi oleh bahasa Perancis, yang masuk melalui penaklukan bangsa Norman dan belakangan melalui penggunaan bahasa Perancis sebagai bahasa resmi selama beberapa abad di lingkungan pemerintahan.


Status Bahasa
Bahasa Inggris adalah bahasa pertama di Amerika Serikat, Antigua dan Barbuda, Australia, Bahama, Barbados, Bermuda, Britania Raya, Guyana, Jamaika, Saint Kitts dan Nevis, Selandia Baru dan Trinidad dan Tobago.
Selain itu bahasa Inggris juga merupakan salah satu bahasa resmi di organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komite Olimpiade Internasional, serta bahasa resmi di berbagai negara, seperti di Afrika Selatan, Belize, Filipina, Hong Kong, Irlandia, Kanada, Nigeria, Singapura, dan lainnya.
Di dunia bahasa Inggris merupakan bahasa kedua pertama yang dipelajari. Bahasa Inggris bisa menyebar karena pengaruh politik dan imperialisme Inggris dan selanjutnya Britania Raya di dunia.